Kamis, 10 Juli 2008

Riwayat Hidup Widoyo Ganteng

Kisah dimulai dari Penjajahan Belanda sekitar tahun 1940, pada masa pemerintahan Kraton Surakarta Hadiningrat dibawah Pemerintaah Pakoe Buwon IX, lahirlah bayi mungil perempuan dipondok yang sederhana dibuat dari bambu, kemudian diberi nama sesuai kosa kata Jinem yang berarti Pajineman (utusan)

Jinem yang berasal dari Jarasan disebuah desa kecil sebelah Selatan Kota Adminitrasi Surakarta, yang orang disana sering menyebut Kota Solo. Wanita berjualan Soto yang dipikul mengkuti ayahnya yang tidak diketahui namanya, kemudian Ia berkenalan dengan pelanggannya seorang cowok ganteng, kemudian pada usaia 16 tahun Jinem dilamar mereka menikah dan tinggal disebuah desa yang bernama Paras, masuk wilayah Kabupaten Boyolali bagian Barat, wilayah yang berhawa Sejuk karena terletak dilereng Gunung Berapi. Suaminya Bertani, Jinem berjualan Nasi dan bubur sambel lethok ( sejenis sayur dari bahan tempe yang telah dibusukkan), dari perkawinan itu lahirlah anak perempuan namanya Sri..., anak itu bermain sambil mencari bunga cempaka untuk dijual kepada pengepul, kemudian dapat duit sekitar seringgit 2,5 rupiah, hanya sayang setelah berumur 6,5 tahun anak itu meninggal dunia.
penulis tidak tau dimana dikuburkan

Pada masa itu terjadi penyerbuan tentara Dai Nippon yang mengatakan sebagai saudara tua dibantu oleh laskar-laskar pribumi, kearah kota Solo, tentara Belanda kocar-kacir dan lari tunggang langgang ada juga yang menyerah. Pada hal waktu tentara menyerbu daerah Boyolali, mereka cuma pakai sepeda dengan membawa batu gamping (bubuk) berwarna putih, pada boncengannya diberi tali yang diikat sama kaleng sehingga menimbulkan suara berisik dan asap putih

Suami dari Jinem bekerja pada Tentara Jepang, untuk membuat sebuah Goa, disebuah pegunungan yang disebut dengan Susuh Angin, karena Goa itu terletak pada pinggiran tebing apabila angin bertiup terdengar suara, maka disebut susuh angin, Alat kerjanya Cangkul dan linggis, jam cara kerjanya menjelang magrib pulang pagi dengan hidung yang tertutup Jelaga (berasal dari lampu penerangan dari obor), kalau ditanya dimana Goa terdapat, suaminya tidak mau menjawab karena Majikannya (si Jepang) mengancam untuk tutup mulut atau keluarganya akan dibunuh. Pada tahun 1945 pada hari yang Jinem lupa, bulan Februari, Suaminya berangkat seperti biasa dan pagi harinya tidak pulang, dicari pun tidak ketemu, menurut kabar semua pekerja Jepang telah dikubur dalam Goa Jepang itu.

Kemudian Jinem Menjada, sebagai janda kembang banyaklah cowok yang yang datang, terpilihlah seorang yang bernam Abu..., dalam mengarungi biduk rumah tangga, ternyata Abu pekerjaannya adalah Berjudi, jadi setiap malam pergi untuk berjudi kemudian pagi pulang, merasa tidak tahan dengan kehidupan itu, maka Jinem meminta Cerai, maka mereka bercerai.

Jinem kembali dengan pekerjaannya berjualan makanan kecil dan bubur sambal tumpang, datang lagi seorang pria, agak tua, namanya Seham (nama kecil), sudah ompong giginya sekitar 60 tahun, Berasal dari Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, seorang Duda yang menurut berita sudah menikah beberapa kali, sekitar 8 x, informasi terakhir diketahui punya anak 5 terdiri :
1. Sisu dari Istiri yang tidak diketahui namanya ( dari berdiam di Yogyakarta, istri seorang
kepala sekolah) kini sudah pensiun= Sisu sudah meninggal Dunia, suaminya sudah kawin lagi.
2. Hawari dari isti Ranti ( sudah wafat di Lampung, Sumatra)
3. Maryono
karena merasa jadi janda jadi sorotan masyarakat maka jinem terima lamaran dari Seham atau Mbah Harjopawiro (nama tua)
Dari pernikahan ini terlahir bayi yang montok dan gemuk diberi nama Suwito, pada hari Sabtu Wage, jam 01.30 menit, pada tdi BKIA ( Balai Kesehatan Ibu dan Anak ) di Boyolali, Jl. Pandaranan 30.
Saat anak itu baru berusia 3 bulan, Prahara menimpa keluarga yang baru dibangun itu, permasalahannya sekitar ketidak cocokan, maka Jinem meninggalkan anaknya, kembali ke kota Solo, tepatnya di Pasar Tengklik, menyewa sebidang tanah, kemudian didirikan rumah, Jinem berdagang dari sisa-sisa sayuran yang dibuang pedagang, kemudian dipungut, dibersihkan kemudian dia perdagangkan lagi dengan harga yang murah. Dari situlah dia mendapatkan modal kemudian meningkant berjualan Gori ( Nanka muda), meningkat lagi jualan grabatan (bumbu pasar), kemudian bisa menyewa tempat, dibelakang tempat jualannya ada pedagang kain yang bernama Bu Sukardi, bu sukardi mempunyai anak gadis berkepala plontos.
Suwito tumbuh dalam suasana yang bebas, karena ibunya (Jinem) bangun tidur dari pagi, berkemas-kemas selesai azan shubuh, dia berangkat ke pasar tengklik yang terletak ditanggul, kalau sarapan dia membeli nasi bandeng ( nasi putih dengan secuil ikan dari potongan bandeng), bila siang habis bermain layangan yang merupakan mainan kesayangan, main gambaran ( gambar tarzan) atau gambar dari film yang sedang ada di TVRI.
Sampai usia masa sekolah Suwito tidak disekolahkan maklum Bu Jinem tidak mengenal sekolah, Jadi suwito yang bermain sesukanya, mulai dari ikut jualan Es Hungkue ( dalam termos ) pangjang biru, jualan Caluk (asam muda), sampai ngambil buah-buahan tentangga, buah pilihannya adalah Jambu biji disebelah rumah Wiji ( orang tuanya bernama Karno Sek) karena jualan kertas buat melinting rokok, sampi mangga.
Pada waktu karena kurangnya perhatian dan asuhan orang tua, Suwito sakit-sakitan, mulai dari cacar air, bisulan, sehingga sangat kurus, rabun senja, dan berbagai penyakit lainya, tetapi begitu sakit dibawa kemantri, atau dokter praktek untuk berobat, dengan begitu Wito beradabtasi dengan berbagai penyakit yang menderanya
Disebelah barat rumah kontrakkannya ada rumah Eko, bapaknya berprofesi tukang cetak di percetakan GEMA Solo, yang bernama Pak Hajar, Ibunya seorang Guru SD) disamping itu pak Hajar ( mudah-mudahan tidak salah), menjadi majelis Gereja Kristen Jawa di Gandekan Tengen. Suwito menjadi teman bermain sejak kecil, pada waktu Eko dimasukkan sekolah, maka Pak Hajar memberitahu pada Bu Jinem, sekolah saja sekalian Suwito bareng sama Eko di SD Kristen I, Gandekan Tengen.
Bu Jinem setuju, akhirnya suwito masuk SD, dari klas satu Wito sudah bisa baca, karena kegemarannya membaca buku komik bergambar dan sudah sering menyewa dari Persewaan "Ayam Mas", milik Mas Kardjo ( mudah-mudahan tidak salah ), Komik Cina, seperti pengarang Kho Phing Ho, Gan KL dll), karena penerbitnya dari Gema tempat ayah dari Eko, tetapi Suwito tidak bisa nulis.




Rabu, 09 Juli 2008

Perangkat RPP

ANALISIS MATERI DIKLAT

PROGRAM TAHUNAN, PROGRAM SEMESTER

PROGRAM SATUAN PELAJARAN DAN RENCANA TAHUNAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 17 JAKARTA

PROGRAM KEAHLIAN : PENJUALAN

PROGRAM DIKLAT : KOMUNIKASI PEMASARAN

TINGKAT / KELAS : III ( TIGA )

SEMESTER : V & VI

TAHUN PELAJARAN : 2003 / 2004




Jakarta, ………... Agustus 2008

Mengetahui :

Kepala Sekolah Guru Program Diklat

Dra. Linda Romauli Siregar Widoyo, S.Pd

Nip. 132 139 170 Nip. 131 881 260


PERANGKAT PEMELAJARAN

WIDOYO, Spd.

Nip. 131881260/Nrk. 147883




SMK NEGERI 17 JAKARTA

JL. G. Slipi Palmerah, Telp. 5484134, Fax. 5333478,

E_mail smkn.17jakarta@yahoo.com

Jakarta Barat 11410

PERANGKAT PEMELAJARAN

  1. ANALISIS WAKTU
  2. PROGRAM TAHUNAN
  3. INDENTIFIKASI DAN INTEGRASI KECAKAPAN HIDUP
  4. SATUAN ACARA PEMELAJARAN

NAMA GURU : WIDOYO, Spd

NIP/NRK : 131881260/Nrk. 147883

PROGRAM KEAHLIAN : Administrasi Perkantoran

KOMPETENSI : Melakukan Negoisasi

SUB. KOMPETENSI : Memberikan Tanggapan Terhadap Keberatan Yang Muncul Dari Calon Pelanggan

TINGKAT : Satu ( 1 )

TAHUN DIKLAT ; 2006 / 2007

Jakarta, 27 Juli 2006

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 17 Jakarta Guru Program Diklat

Drs. Nurhadi, MM. Widoyo, Spd

Nip. 130892370 Nip. 131881260

ANALISIS WAKTU SEMESTER GANJIL

1. Jumlah Minggu

No

Nama Bulan

Jumlah Minggu

1

July

4

2

Agustus

5

3

September

4

4

Oktober

4

5

Nopember

5

6

Desember

4

Jumlah 1

26

2. Banyak minggu tidak efektif

1) Libur hari nasional/keagamaan : 1 minggu

2) Libur puasa : 2 minggu

3) Libur semester : 2 minggu

4) Rapat : 1 minggu

5) Lain-lain : 0 minggu

+

Jumlah 2 = 6 minggu

3. Banyak Minggu efektif

= Jumlah 1 – Jumlah 2 = 26 minggu – 6 minggu = 20 minggu

4. Banyak jam efektif

Banyak minggu efektif X jam pelajaran perminggu

= 20 X 3 = 60 jam pelajaran

ANALISIS WAKTU SEMESTER GENAP

1. Jumlah Minggu

No

Nama Bulan

Jumlah Minggu

1

January

3

2

February

4

3

Maret

4

4

April

4

5

Mei

5

6

Juni

4

Jumlah 1

24

2. Banyak minggu tidak efektif

1) Libur hari nasional/keagamaan : 1 minggu

2) Libur puasa : 0 minggu

3) Libur semester : 2 minggu

4) Rapat : 1 minggu

5) Lain-lain : 2 minggu

+

Jumlah 2 = 6 minggu

3. Banyak Minggu efektif

= Jumlah 1 – Jumlah 2 = 24 minggu – 6 minggu = 18 minggu

4. Banyak jam efektif

Banyak minggu efektif X jam pelajaran perminggu

= 18 X 3 = 54 jam pelajaran

PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

SMK NEGERI 17 JAKARTA

JL. G. Slipi Palmerah Jakarta BaratTelp. 548 4134

K A R T U S O A L

Tahun Pelajaran : 2004/2005

Jenis Sekolah : SMK Nama Penyusun : Unit Kerja :

Bahan Kelas/Semester : …… / ……………… Mata Pelajaran : ………………………….. 1. ………………………….. 1. SMK ………………………

Program Studi : ……………………… Kurikulum Tahun : ………………………….. 2. ..………………………… 2. SMK ………………………

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Buku Sumber :

…………………………………….

.……………………………………

……………………………………

……………………………………………….

Pokok Bahasan :

…………………………………………………………………………

………………………………………

SPB / Sub Tema / Pembelajaran :

…………………………………………

…………………………………………

Kunci Jawaban : …….

No.. Soal : ……….

…………….

URAIAN MATERI

INDIKATOR

Tanggapan Penyunting Soal : Keputusan : ( ) Diterima tanpa perbaikan

……………………………………………………………………………. ( ) Diterima dengan perbaikan

……………………………………………………………………………. ( ) Tidak diterima

PEMERINTAH PROPINSI DKI JAKARTA

DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI

SMK NEGERI 17 JAKARTA

JL. G. Slipi Palmerah Jakarta BaratTelp. 548 4134

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH UTAMA

Tahun Pelajaran : 2004/2005

Jenis Sekolah : SMK Jumlah Soal : ……

Mata Pelajaran : ………………………….. Bentuk Soal : ……………………

Kurikulum Tahun : ………………………….. Alokasi Waktu : ………… menit

No

Tujuan Pembelajaran

Bahan

Kls / Smt

Tema /Sub Tema / PB / SPB

Materi

Indikator

Nomor Soal

Mengenai Saya

Foto saya
Jakarta, Barat, Indonesia
Ya, Allah matikan aku dalam Islam, Jadikan aku menurut kehendakmu, dalam Ibadah kehidupanku baik dunia maupun akhirat, masukkan aku dalam sorga Mu, ya Allah

DATA PRIBADI KU

Data ini hanya boleh diakses siswa-siswi SMK Negeri 17 aja